Kontaminasi air pada oli hidrolik dan lubrikasiPT. HAMADA JAYA NUSANTARA

  • Home
  • Artikel
  • Kontaminasi air pada oli hidrolik dan lubrikasi

Kontaminasi air pada oli hidrolik dan lubrikasi

Water contamination atau kontaminasi air pada oli  yang digunakan pada sistem hidrolik ataupun lubrikasi akan membuat kualitas oil menjadi menurun dan membuat terjadinya keausan komponen mesin yang bergerak. 
Kontaminasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia,adalah pengotoran atau pencemaran (khususnya karena masuknya unsur luar ). Sehingga  kontaminasi air pada sistem hidrolik atau lubrikasi adalah pencemaran air yang tidak diinginkan, yang masuk dari luar sistem hidrolik/lubrikasi sehingga mencemari oli itu sendiri.
Kontaminasi air dapat kita lihat secara kasat mata ketika warnanya berubah menjadi keruh, bahkan berwarna seperti "kopi susu", bisa dilihat pada gambar berikut,
                                                                 img-1450709832.jpg

Kondisi oli hidrolik atau lubrikasi yang seperti ini sudah sangat jelas telah tercemar oleh air yang sangat tinggi, dalam bentuk free water (air sudah terpisah dari oli dan ter-emulsi). Jika diukur kadar air nya bisa mencapai puluhan ribu ppm (part per millions). Kondisi kontaminasi air yang seperti ini yang sangat berbahaya bagi sistem hidrolik maupun lubrikasi. 

Kontaminasi air yang seperti ini  dapat menyebabkan ;

1. Kerusakan  oli, terjadinya aditif oli yang rusak (ada lumpur di tangki bagian bawah), terjadi oksidasi (nilai keasaman /TAN (total acid number) meningkat dengan tajam), terjadinya penipisan oil film sehingga menyebabkan keausan (terjadi metal to metal contact).
2. Korosi pada bagian mesin yang terbuat dari metal.
3. Busa (foaming), dapat menyebabkan cavitasi pada pompa oli.
4. Pemakaian filter meningkat, karena adanya keausan dan sludge/ sejenis lumpur.
5. Kemacetan pada valve (directional, proportional dan servo)

Beberapa penyebab terjadinya kontaminasi air pada umumnya adalah :

1. Kebocoran pada sistem pendingin (cooler).
2. Masuknya air sistem pernapasan tangki (air breather)
3. Kondensasi, karena perubahan suhu lingkungan terhadap oli yang bersirkulasi.
4. Pencemaran pada saat penambahan oli (top up).
5. Pencemaran pada saat penyimpanan drum oli baru.

Kondisi kontaminasi air pada sistem hidrolik dan lubrikasi yang sudah terjadi dapat ditanggulangi dengan penggunaan Oil Purifier, untuk menurunkan kadar air dari bentuk free water (air bebas) ke dissolved water (air terlarut).


Penulis : ekowk
PT Hamada Jaya Nusantara
2015

Komentar

Belum Ada Komentar

Tambahkan Komentar